Thursday, March 19, 2015

Apakah Aku Sudah Memaafkan Dia dan Diriku Sendiri?



Jaga Pikiran Anda – Berhenti Menyalahkan


Ukuran kesuksesan anda diukur oleh kekuatan keinginan anda; ukuran impian anda; dan bagaimana anda menangani kekecewaan sepanjang jalan.
- Robert T. Kiyosaki


Stop buang-buang waktu menyalahkan orang lain dari semua ketidakadilan yang datang kepada anda dan dunia. Hal ini tidak akan memberikan  apapun yang baik pada anda. Anda membuang-buang waktu berharga, dengan memegang pemikiran menyalahkan dan merasa sebagai korban. Anda bisa menggunakan waktu anda dengan lebih baik. Ini disebut bertanggung jawab dan menjalani hidup anda dan untuk mengambil kendali sekarang atas hidup ANDA!
Saya tahu itu akan memakan waktu untuk benar-benar menyadari kekuatan penuh atas apa yang saya baru saja jelaskan kepada anda. Hentikan permainan menyalahkan dan lanjutkan dengan permainan hidup yang nyata, di mana langit adalah batasnya dan yang harus anda lakukan adalah bertanggung jawab atas seberapa jauh dan seberapa tinggi anda ingin pergi. Setelah anda mengambil tanggung jawab, anda mengambil kepemilikan hidup anda, dan sesederhana itu. Sebagian besar dari kita belajar pada usia dini dalam memainkan permainan menyalahkan dan menyerah atas kepemilikan kehidupan kita. Jika anda pernah ingin memiliki segala sesuatu, mulai dengan memiliki kehidupan anda sendiri dengan mengambil tanggung jawab untuk itu.

"Orang-orang selalu menyalahkan keadaan untuk
apa yang mereka alami. Saya tidak percaya pada keadaan.
Orang-orang yang berhasil di dunia ini adalah orang-orang yang bangun dan mencari keadaan yang mereka inginkan, dan jika mereka tidak dapat menemukannya, mereka membuatnya"
-. George Bernard Shaw

Semakin banyak tanggung jawab yang anda dapat terima atas kondisi hidup anda semakin cepat anda akan menjadi benar-benar kaya dan sukses.

Pengampunan adalah bagian dari Menerima Tanggung Jawab

Sekarang maafkanlah diri anda sendiri, setelah anda sadar anda terperangkap dalam permainan menyalahkan dan menyerah atas kepemilikan hidup Anda. Ini  bahkan mungkin lebih sulit daripada menerima tanggung jawab tapi harus anda lakukan. Memaafkan diri sendiri, memaafkan semua orang, karena setiap hal yang anda tidak bisa maafkan adalah beban ekstra dan beban ini yang mengusung kesulitan pada pikiran yang memanifestasikan dirinya sebagai kemiskinan dan keputusasaan. Anda bahkan mungkin merasa sulit untuk memaafkan diri sendiri atas beberapa hal yang telah anda lakukan, atau tidak dilakukan. Tidak apa-apa, sungguh biarkan saja. Semakin banyak tanggung jawab yang anda terima untuk kondisi hidup anda semakin banyak  pengampunan yang anda perlukan pada diri anda.
Saya sampaikan cara sederhana untuk memaafkan. Ini akan membawa keajaiban dalam hidup anda jika anda praktikkan. Tenangkan pikiran anda dan hati anda, rileks, dan lepaskan... pikirkan Tuhan dan cintanya pada anda, dan ucapkan:


Saya telah memaafkan secara penuh (nama orang / diri sendiri). Saya melepaskannya secara mental dan spiritual. Saya sepenuhnya memaafkan segala yang berkaitan dengannya. Sekarang saya terbebas, dan dia juga bebas. Ini adalah perasaan luar biasa.

Ini adalah pengampunan harian saya. Saya memaafkan semua orang yang pernah menyakiti saya dan berharap mereka semua sehat, bahagia, damai, dan mendapatkan berkat dalam hidup. Aku melakukan ini dengan senang hati dan penuh cinta. Ini sangat indah, mengalami berkat yang berharga berupa pengampunan.



Tes Sederhana apakah Anda Sudah Memaafkan

 

 

Seorang ahli emas atau perhiasan punya metode untuk mengetes sebuah perhiasan merupakan emas sungguhan atau imitasi. Dalam hal memaafkan ada juga tes yang bisa dilakukan. Sekarang bayangkan saya menceritakan hal yang baik tentang orang yang sudah menipu anda, merugikan anda, menyakiti anda. Jika anda malah marah mendengarkan cerita kebaikan tentang orang itu, berarti akar kemarahan anda masih ada di alam bawah sadar anda – mempermainkan emosi anda.
Sekarang bayangkan saat dulu anda ke dokter gigi dan menjalani sebuah operasi yang menyakitkan dan menakutkan, ceritakanlah kepada saya sekarang. Saat saya tanya apakah sakitnya masih ada sekarang? anda pasti kaget dan menjawab tentu saja tidak! Aku ingat rasa sakitnya tapi sekarang tidak sakit lagi.
Itulah sebenarnya, jika anda telah benar-benar memaafkan orang lain atau bahkan diri anda sendiri, anda mungkin ingat kejadiannya tetapi tidak lagi merasa sakit. Ini adalah metode untuk mengetes maaf anda. Anda harus mengatasinya dalam psikologi anda dan spiritual anda, jika tidak, anda sedang membohongi diri sendiri. 
Selamat memaafkan diri sendiri dan orang lain untuk mencapai kelimpahan dalam hidup.

Sumber : LIMITLESS ABUNDANCE - METODE ILMIAH YANG AMPUH UNTUK MEWUJUDKAN SEGALA KEINGINAN ANDA MELALUI PENYELARASAN DIRI DENGAN TUJUAN MULIA
yang dapat dibaca di:
versi eBook di Googleplay 

3 comments:

  1. Menulis di Atas Pasir, Mengukir di Atas Batu"

    Ada sebuah kisah tentang sepasang suami istri yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar dan suaminya menghardik istrinya dengan sangat keras. Istri yang kena hardik, merasa sakit hati, tapi tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir : HARI INI SUAMIKU MENYAKITI HATIKU.
    Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis dimana mereka memutuskan untuk mandi. Si Istri, mencoba berenang namun nyaris tenggelam dan berhasil diselamatkan suaminya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya hilang dia menulis di sebuah batu : HARI INI SUAMIKU YG BAIK MENYELAMATKAN NYAWAKU.
    Suami bertanya : “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kamu menulisnya di atas pasir dan sekarang kamu menulis di atas batu ?”
    Istrinya sambil tersenyum menjawab : “Ketika hal buruk terjadi, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan itu dan aku bisa melupakannya…
    Dan bila sesuatu yang baik dan luar biasa diperbuat suamiku, aku harus memahatnya di atas batu hatiku, agar tidak bisa hilang tertiup angin waktu dan akan kuingat selamanya.”
    Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Terkadang malah sangat menyakitkan, oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan melupakan masalah yang lalu.

    “Belajarlah untuk selalu BISA MENULIS DI ATAS PASIR untuk semua hal yang MENYAKITKAN dan selalu MENGUKIR DI ATAS BATU untuk semua KEBAIKAN ….”.

    Semoga kita semua mengerti betapa berharganya sebuah “KELUARGA”.

    ReplyDelete