Showing posts with label Life Experience. Show all posts
Showing posts with label Life Experience. Show all posts

Tuesday, July 17, 2018

lanjutan pengalaman: Beli rumah tanpa DP / Uang muka bahkan dapat cashback 30juta dengan kamar 5 dan 2 lantai hari gini? Bisa!!.. (kisah membeli rumah pertama setahun setelah kerja)


Bagi yang mau tahu cerita pertamanya bisa dibuka di: Kisah beli rumah tanpa DP part 1

Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya saya mencoba menjawab,” mohon maaf pak bukan bermaksud tidak sopan, namun saya mencoba menawar, kalau dari bapak sendiri mau melepas di harga berapa?”

“Ya setidaknya 150 lah mas.”

“hmm.. sepertinya masih terlalu mahal untuk saya pak. Bagaimana kalau 120 pak?” kemudian bapaknya terlihat berpikir kemudian menjawab,” ya sudah mas g papa, tapi kira2 kapan bisa di lunasi? Dua bulan lagi saya sudah keluar kota”

Waduh, akhirnya sudah close deal harga segitu tapi saat itu saya blm menghubungi bank untuk kpr, ga tahu bunganya nanti berapa, belum cari notaris, blm proses appraisal, dan blm ada persiapan berkas2 apa-apa2, bahkan DP tidak ada. Namun saya coba jawab,

“oke pak Deal dulu ya diharga 120 juta. lusa saya kesini lagi bawa surat perjanjian sementara yang menyatakan kapan pelunasan, saya perkirakan tidak sampai 2 bulan akan langsung saya lunasi pak.” Jawab saya agak pede walaupun blm jelas mau pinjam bank mana, atau cari alternatif darimana uangnya.

Bahkan saya g singgung2 masalah DP karena saya yakin rumah tersebut dlm waktu dekat tidak akan ada yang mau membeli, kalau dari pembicaraan dgn penjual yg sepertinya begitu mudah melepas di harga segitu. Mungkin sudah banyak yg menawar dibawah harga itu tapi belum dilepas.
Dalam 2 hari saya coba hubungi bank2 yang menyediakan kpr dan menyampaikan alamat rmh untuk di appraisal. Setelah deal dgn bank dan dapat tgl appraisal, saya sambil menyiapkan berkas2 dari pihak pembeli, dan membuat perjanjian sementara untuk mengikat pembeli dan penjual. intinya perjanjian harga 120 juta, tanpa memberikan DP, dan bila dalam 2 bulan tidak di bayar otomatis perjanjian batal.

Nah sekarang tinggal bagaimana caranya menyampaikan ke penjual bahwa saya tidak bisa memberikan DP dan saya mau pakai sistem KPR walau si pembeli nantinya akan menerima uang full dari bank. Satu hal lagi yang jadi masalah, saya harus menyampaikan bahwa saat di appraisal harus mengatakan bahwa harga rumah tersebut 220 jutaan. Kok bisa segitu? inilah trik sebenarnya… maukah penjual melakukan 2 hal untuk saya walau baru kenal 1 kali. Membuatkan kuitansi seolah2 saya memberikan DP sebesar 50jutaan dan bilang ke appraisal kalau harganya 220 juta. Agar saat di acc bank yg biasanya cair hanya sebesar 70% dari harga jual akan cair sekitar 150 an juta. Sehingga saya bisa kasih yg jual 120 juta, dapat uang 30 juta untuk renov untuk membayar pajak dan biaya tetekbengek di notaris, balik nama, profisi, pajak pembeli dll. Oh ya berarti satu lagi yg perlu saya sampaikan ke pejual, nego pembagian pajak pembeli penjual yg totalnya 10% dari harga jual yg disepakati (220juta). Agak kurang jelas y penjelasannya begini detailnya:

Untuk dapat rumah tanpa DP artinya semua beban harga dan biaya akan dibayar bank, yang nantinya akan jadi beban saya berupa cicilan KPR. Contoh kasus : kita cari rumah yang memang dibawah harga pasaran, bisa dari org yg butuh uang, mau pindahan, atau rumah dibawah njop. Misal deal harga 120 juta. Biasa bank hanya memberikan maks 70-75 persen untuk rumah pertama. Artinya kita harus punya DP (dengan bukti kwitansi) sebesar  36juta!! Cukup berat kan mengingat nanti masih ada pajak2, biaya notaris, balik nama, dll.dll.. mengatasi hal tersebut maka nilai rumah dinaikkan agar menjadi senilai cairnya bank (70%). Katakanlah harga kita jadikan 170 juta. Jadi nanti kita buat kwitansi senilai 50 juta (kwitansi bermaterai saja sebagai syarat dalam proses bank, tanpa benar2 kasih penjual uang 50juta), dan bank akan mencairkan 70% sisanya sekitar 121jutaan.. disini kita harus sepakat dulu sama penjual bahwa harga nya nanti tetap 120 juta jadi penjual akan terima dari bank full 120jutaan, tanpa kita mengeluarkan sepeserpun. Dalam kasus saya, karena rumahnya cukup besar dan 2 lantai, 5 kamar dst2.. maka saya perkirakan harga rumahnya 200an juta. Jadi nanti bila pengajuan saya disetujui akan cair sekitar 150jutaan. Dengan harga kesepakatan 120 juta maka saya akan dapat kembalian 30 juta.. Awesome!!!

Hari penentuan tiba… pikiran saya sudah kemana2 ada rasa gugup, cemas, takut, perut mulas. Apa perlu belajar teknik negosiasi tingkat tinggi, ilmu hipnotis, NLP, yang saya tidak kuasai sama sekali. Apa perlu belajar otodidak dalam beberapa jam? atau saya berterus terang, jujur menyampaikan seluruh kondisi yg ada, dan menyatakan niat tulus untuk membeli rumah tersebut. Sambil bawa buah tangan untuk meredakan ketegangan?

Saya pilih yg jujur terus terang saja karena saya tidak mau mengelabui penjual, agar semua sama2 merasa Win-Win kalo kata mbah Stephen R Covey. Lagipula saya ingin memulai semua dengan cara2 yang tidak merugikan orang lain dan tidak mau mendapat sesuatu dengan cara2 yang curang.. sampe di rumah penjual, saya lupa bawa buah tangan!! *tepok jidat…

Di perjalanan saya berusaha mengulang2 apa saja yang akan saya sampaikan, memikirkan berbagai scenario, baik yg terbaik, maupun yang terburuk, bagaimana cara keluar dari masalah terburuk, bagaimana cara membatalkan ke bank kalau semisal batal deal dan lain2.. Tapi saya pasrah dan serahkan semua sama Tuhan dan Semesta, pasti akan carikan cara yang termudah. Singkat cerita setelah menunggu 1 jam karena penjual sedang keluar menemui tetangga yg sedang dapat musibah,  dan ngobrol setengah jam akan maksud dan tujuan saya akhirnya penjual berkata,
“saya baru kali ini mas bertransaksi seperti ini, tapi kita coba saja. Toh saya tidak rugi apa2. Dan berkas2 asli tidak saya kasih ke mas dulu ya walau sudah buat perjanjian, nanti saja saya yang bawa saat sudah d setujui bank dan ketemu di notaris”.

Ah… lega pikir saya, “ baik pak terima kasih banyak!.. saya akan sampaikan ke bank terkait kondisi2 nya. Semoga bisa berhasil dan deal”.

“oke mas” jawab sibapak singkat.

“maaf pak satu lagi…”, saya menyela.. Sibapak mulai agak ragu lagi dan menatap saya..

”nanti kan dari Bank uangnya masuk ke bapak semua 150juta.. saya boleh minta 30 jutanya tidak pak. Kan dealnya di harga 120 juta, walau awalnya bapak tawarkan 150 juta dan mengaku 220juta saat di appraisal bank.”lanjut saya..

si bapak terdiam… perasaan yang tadi sudah lega dan pikiran tenang tiba2 berdebar lagi… menunggu jawaban sibapak…pikir saya y sudah lah kalo g mau berarti saya rugi 30 juta. Tp setidaknya saya tidak keluar uang muka apapun hanya tinggal mikir cicilannya.

“oke mas, lihat saja nanti!” jawab bapak penjual yg sedikit melegakan saya.

1 minggu kemudian appraisal datang dan menaksir rumah sekitar 215 jutaan, jadi bank bisa memberikan kpr 150 jutaan. Dan kurang dari 1 bulan setelahnya, saya, penjual, dan pihak bank bertemu di kantor notaris untuk menyelesaikan seluruh administrasi. Ternyata pajak, biaya notaris, profisi, balik nama dll harus dibayarkan hari itu juga, ya sudah pas hari itu juga ada gaji yg masuk, saya bayar dahulu. Dengan harapan 30jutanya di kembalikan. Dan benar.. Seminggu setelah dari notaris ada notifikasi sms banking uang masuk sebesar 30 juta. Terima kasih Tuhan, Semesta, mas perantara, mas dari bank, bu notaris dan terutama pak penjual rumah akhirnya saya bisa punya rumah pertama.

Tidak terlalu buruk untuk pemula, bisa dapat rumah 2 lantai, dapat uang 30 juta dalam waktu kurang dari 2 bulan dan terutama pengalaman berharga di usia dibawah 25 tahun atau tidak sampai 3 tahu setelah lulus kuliah, lebih cepat dari time line yg sudah saya tetapkan.

Semoga pengalaman saya tersebut memberi manfaat dan memberikan sedikit insight tentang bagaimana cara mendapatkan apa yg kita kehendaki yang awalnya dirasa mustahil, namun dengan sikap dan pemikiran yang benar bisa kita capai.

Salam Kelimpahan…   

Beli rumah tanpa DP / Uang muka bahkan dapat cashback 30juta dengan kamar 5 dan 2 lantai hari gini? Bisa!!.. (kisah membeli rumah pertama setahun setelah kerja)

~disclaimer: teknik dan cara ini sudah banyak yg posting di buku2 forum dan di berita2 yg bertebaran di dunia maya. untuk detail caranya silakan googling sendiri ya~

kisah ini berawal dari keinginan saya yg kuat untuk punya rmh sendiri. Dengan modal kekuatan pikiran dan dukungan alam semesta semua bergerak mendukung saya mengakuisisi rumah pertama saya tanpa DP bahkan dapat cashback 30juta. untuk renov.. mau tahu ceritanya? silakan baca terus. 10 menit waktu anda mugkin berharga tp ini bs d contoh dan d praktekkan oleh siapapun selama kita aman BI checking.

Saat itu baru setahun saya bekerja di salah satu BUMN.. namun dlm pikiran saya, saya harus punya target dalam hidup. bahkan saya sdh menuliskan time line hidup saya saat msh sma dan kuliah. kira2 gambarannya  seperti ini : saya ingin... pada umur 26 punya rumah, umur 27 nikah, umur 28 punya mobil. umur 35 punya usaha sendiri dst2.. kemudian percaya saja pada semesta akan menyediakannya asal kita mau bergerak mendekatinya dan hidup dalam rasa syukur.. dan kenyataannya terjadi.. bahkan lebih cepat dari yang saya rencanakan.. saya memiliki rumah sendiri pada usia 24, menikah usia 25, punya mobil usia 26, punya dua orang putri di usia 30.. naik jabatan 2 kali dalam 2 tahun..  dst..dst.. mempraktekkan mentalitas Limitless Abundance sebelum saya menulis buku tersebut..

oke lanjut ke membeli rumah.. dari keinginan saya tersebut, saya d pertemukan dgn artikel2, buku2 tentang bagaimana membeli rumah pertama dan giat mencari rumah2 dgn harga yg bs saya jangkau atau setidaknya pikir saya, mungkin cari yg bisa saya DP dahulu.. saya sampai berlangganan majalah yg khusus membahas property.. namun semakin lama saya melihat harga yg tersedia d pasaran rasanya saya hampir putus asa.. harganya diluar kemampuan cicil saya semua !!

kemudian saya menemukan sebuah buku berjudul juragan rumah kost dan rumah kontrakan penulis Ridwan Raharjo dan sukses beli rumah tanpa modal karya Bob Sudiono. Di buku tsb dijelaskan cara membeli rumah tanpa dp. saya coba baca.. renung2 kan dan Ahh!! apa salahnya saya coba.. sepertinya lebih masuk akal dibandingkan skema tawaran KPR2 yg ada saat itu... 

singkat cerita dalam waktu kurang dari 3 bulan saya sudah mendapatkan rumah pertama saya hanya dengan bertemu muka dgn penjual 2 kali dan dengan notaris dan bank hanya 1 kali. bagaimana bisa? padahal saya waktu itu (dan sekarang pun kadang masih) seorang yg introvert. tidak pandai bicara apalagi negosiasi. bahkan bs d bilang buta pengalaman d dunia jual beli rumah. nyatanya ketakutan2 yg ad d pikiran saya tidak terbukti. hanya butuh sedikit keberanian mengutarakan niat dgn jujur dan terus terang kepada pembeli akhirnya saya bs balik nama rumah penjual tersebut.

saya mengenal penjual dr seuorang teman d kantor. yg blg: "mas ada rumah tuh di daerah bogor.. mau lihat ga? yg jual mau tugas luar kota. jadi rumahnya mau d lepas.. kamarnya 5. 2 lantai. kamar mandi 2 washtafelnya aja 3!! dan ad garasi tertutup". " wah masak pak.. boleh pak saya lihatnya kalo 100juta saya mau :-D " (saat itu rumah daerah bogor sudah pasarannya 550jutaan.) jadi saya hanya bercanda saja saat blg harga tersebut. namun d jawab," ya sudah plg kantor kita lihat dulu saja". "hayuk". 

setelah survey ke lokasi pikir saya lumayanlah dekat dari stasiun.. akses jalan sdh beton hot mix dan lokasi meski bukan d pinggir jalan tp jalan cukup untuk 2 mobil papasan bukan seperti gang.. hmm oke juga.. kalau pagi d depan jalan besar jadi pasar kaget.. jadi pikir saya berarti tidak sulit mencari kebutuhan atau belanja buat istriku kelak..

Lalu saya lht rumahnya lumayan besar hook pula.. emm. tp kurang terawat.. saya lihat 2 kedalam dan sekeliling.. saya coba ketuk2 temboknya gaya sok tahu.. "wah rumah kayak gini sih paling 100juta. kalo d lepas saya bayar.." padahal waktu itu saya tidak punya uang sama sekali maklum karyawan baru yg br mulai mengumpulkan pundi2 bwt nikahin anak orang.. eh malah nantangin beli rumah cash 100juta. kepedean sih. tp pede aja yg mendukung saya alam semesta.. :-D btw d dekat situ teman saya ternyata baru beli rumah type 45 seharga 300juta dgn luas tanah lbh kecil dr rmh prospek saya ini...

"ya sudah mas ngomong langsung ke pemiliknya aja..". "Ok pak"..

"Maaf pak, kalau boleh rumah bapak saya belinya 100 juta?". Nekat saya membuka pembicaraan.. 

"Hah yang bener aja mas!! mas mau beli rumah apa bercanda?".. 

Duueerr... rasanya hati seperti kesambar petir.. d bentak yg jual rumah kayak gitu. rasanya hilang ilmu2 yg sdh d baca dan pelajari untuk membeli rumah tanpa DP.. blank.. apa saya kabur saja? apa saya pura2 pingsan? atau saya hadapi dgn tenang? 

(to be continued..)

kisah lanjutan dapat di baca di : Kisah beli rumah tanpa DP part 2
.

Tuesday, March 10, 2015

Buku Internal perusahaan: Katalisator Perubahan - Edisi Mengelola Diklat di Metropolitan: gambaran umum, masalah dan solusi

Waktu di Kantor Induk dulu aku sempet bikin buku Katalisator Perubahan - Edisi Mengelola Diklat di Metropolitan: gambaran umum, masalah dan solusi.

Buku ini adalah hasil tacit to explicit atau lebih dikenal sebagai transfer knowledge seorang pegawai yang sudah bertahun-tahun menguasai ilmu tertentu. Ilmu ini harus dituliskan dan di transfer agar generasi penerusnya bisa melanjutkan. ilmu yang tidak ada di buku panduan tapi didapat dari pengalaman yang dimiliki pegawai  biasanya terbawa oleh pegawai yang bersangkutan saat pindah atau pensiun. Maka fungsi Tacit to explicit ini penting untuk keberlangsungan organisasi.



“Katalisator Perubahan” adalah buku yang diterbitkan oleh Bidang Sumberdaya Manusia dan Organisasi PT XXX (Persero). Tujuannya untuk memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai program-program di Bidang Sumberdaya Manusia dan Organisasi (SDMO), serta membedah permasalahan yang sering terjadi beserta solusinya. Buku ini disusun berdasarkan hasil wawancara dengan narasumber di Bidang SDMO yang sudah berpengalaman dalam menangani program-program kerja di Bidang SDMO. “Katalisator Perubahan” disajikan sebagai sarana knowledge sharing guna memperkaya pengetahuan di Bidang SDMO. Pada edisi kali ini “Katalisator Perubahan” akan membahas mengenai diklat yang dilaksanakan di PT XXX dengan narasumber, Bapak Munodo Mujiburrachman. dalam merencanakan, mengawal pelaksanaan hingga mengevaluasi diklat di Disjaya, beliau menghadapi beberapa permasalahan yang dapat diatasi. Buku ini hadir untuk mendokumentasikan penanganan diklat beserta solusi dalam menghadapi permasalahan tersebut. Besar harapan kami bahwa buku sederhana ini bermanfaat bagi pembaca untuk mendapat pemahaman lebih mendalam mengenai masalah diklat dan solusi penanganannya.buku dapat dibaca di web knowledge perusahaan (maaf bukan untuk publik).


Jakarta, Januari 2012 


Penulis

Buku Tutorial Borland Delphi by. Ardy denta




Jadi inget dulu pernah nulis tutorial pemrograman Borland Delphi waktu kuliah dan jadi assisten Dosen di Teknik Industri. Dulu skripsiku tentang sistem perparkiran menggunakan kartu RFID terintegrasi pakai aplikasi itu. karena search-search di internet belum ada buku yang memuaskan, maka artikel-artikel yang ada aku jahit jadi buku.

Begitu buku jadi aku upload di scribd.com sampe sekarang yang lihat udah 9 ribuan orang, yang ngelike ada 200an orang. apa karena judulnya ato karena kebetulan he.he.

Sekarang aplikasi ini sudah ditinggalin programer, dulu memang sering dipakai, apalagi buat skripsi orang IT (informatika) dan TI (Teknik Industri).

kalo masih ada yang minat ato cm iseng pengen lihat buat nambah ilmu bisa di baca dengan link sbb:

Tutorial Borland Delphi by. Ardy Denta  di Scribd com

TIGA KAKI DARI EMAS DI PLN - PART 1: KISAH INSPIRATIF Pegawai dalam Menemukan Kesuksesan Dibalik Tantangan Dan Rintangan




Buku ini saya susun untuk kalangan internal perusahaan, namun saya bagikan Bab pertama tentang sebuah kisah yang menginsiprasi para pegawai untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi pekerjaannya.



Beberapa hambatan begitu kerasnya hingga menyerah pada hambatan itu, berarti kalah dalam seluruh permainan. Orang-orang yang tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang karena ketidakmauan untuk menyerah dan terus melangkah ketika segala sesuatu berjalan sulit akhirnya bisa mendapatkan kesuksesan besar. Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para nara sumber yang telah berkenan membagikan ilmu dan pengalaman inspiratifnya kepada pegawai generasi muda.
 




BAB SATU – INSPIRASI


Setiap kemalangan, setiap kegagalan, setiap kesulitan, membawa benih manfaat yang setara atau lebih besar.
– Napoleon Hill


Salah satu penyebab umum kegagalan adalah kebiasaan menyerah ketika terjadi kekalahan sementara. Setiap orang pernah merasa bersalah karena mudah sekali menyerah. Kisah inspiratif kali ini menjadi pengantar dalam rangkaian kisah-kisah sukses para pegawai di Area **** dalam menghadapi tantangan dan rintangan dalam pekerjaannya sehari-hari.

Kisah tiga kaki dari Emas
(diambil dari buku populer karya Napoleon Hill – Think And Grow Rich).

R.U. Darby dan pamannya terjangkit "demam emas" di masa-masa perebutan daerah emas di Amerika Serikat. Ia pergi ke barat untuk menggali, dan menjadi kaya. Ia tidak pernah mendengar bahwa emas yang ditambang dari pikiran manusia lebih banyak daripada yang ditambang dari Bumi. Ia memilih sebidang tanah dan mulai bekerja dengan beliung dan sekop.

Setelah berminggu-minggu bekerja keras, ia akhirnya menemukan bijih emas yang berkilau. Namun ia segera menyadari ketidaksiapannya, Ia membutuhkan mesin untuk memindahkan batu-batu besar dan mengeluarkan bijih itu. Diam-diam ia menutupi tambangnya, pulang ke Williamsburg, Marryland, lalu dengan lantang ia mengabarkan penemuan besarnya dan membanggakan kekayaan emas luar biasa yang teronggok di tanahnya kepada seluruh sanak saudara dan tetangga. Tak butuh waktu lama untuk meyakinkan keluarga dan tetangga untuk berinvestasi dalam peralatan yang dibutuhkan. Sang paman dan Darby kembali menambang.

Satu kereta bijih ditambang dan dikirim ke tempat peleburan. Hasilnya membuktikan bahwa mereka memiliki salah satu tambang emas terkaya di Colorado! Beberapa kereta lagi akan cukup untuk melunasi utang mereka. Kemudian mereka dapat mengeruk keuntungan.

Bor menghunjam tanah! Harapan Darby dan pamannya melambung tinggi! Kemudian muncul tragedi... Urat bijih emas itu menghilang! Mereka telah tiba di kaki pelangi, namun emas itu tidak lagi ada di sana. Mereka terus mengebor, berusaha menemukan lagi, namun tidak membuahkan hasil. Keluarga Darby takluk menghadapi kenyataan dan akhirnya memutuskan berhenti.

Merasa putus asa dan gagal, mereka menjual mesin-mesin dan sebidang tanah itu pada seorang tukang loak seharga beberapa ratus dolar, dan kembali ke rumah mereka di Marryland, mengakhiri pencarian emas mereka. Selama bertahun-tahun tukang loak itu mencari kesempatan untuk memasuki industri tambang. Ia telah mempelajari pertambangan selama satu dekade dan selalu yakin bahwa pertambangan adalah takdirnya dan akhirnya kesempatan itu datang. Tukang loak itu memanggil insinyur tambang dan melakukan sedikit kalkulasi. Insinyur itu berkata bahwa proyek itu gagal karena pemiliknya tidak terbiasa dengan "fault lines" – (alur yang terbentuk dari pertemuan antara patahan kerak bumi dengan permukaan bumi). Kalkulasinya menunjukkan, bijh emas itu dapat ditemukan hanya “tiga kaki jauhnya” dari tempat Darby berhenti mengebor! Tepat disitulah emas ditemukan. Tukang loak itu memperoleh jutaan dolar berbentuk bijih emas dari tambang karena ia tahu bahwa ia harus berkonsultasi dengan ahlinya sebelum menyerah.

Sebab kegagalan yang paling sering adalah menyerah terlalu dini.

Mendengar kesuksesan tukang loak tadi, biasanya seseorang akan putus asa dalam kehidupan. Tapi tidak Darby, ia mengabil hikmah dari berhenti tiga kaki dari emas itu dalam pekerjaanya di bisnis asuransi. Ia tidak pernah lupa bahwa penyebab hilangnya harta adalah karena ia memutuskan berhenti terlalu dini. Darby memperoleh kembali kekayaannya ketika menemukan bahwa semangat dapat diubah menjadi emas. Ia bisa membayar hutang kepada teman dan keluarga dari kekayaan itu.

Mengingat dirinya pernah kehilangan harta karena menyerah tepat tiga kaki dari emas, Darby mengambil manfaat dari pengalaman kerjanya dulu dengan berkata pada dirinya sendiri ,"Aku memang menyerah tiga kaki dari emas, tetapi aku tidak akan menyerah karena orang berkata tidak ketika aku meminta mereka membeli polis asuransi". Darby menjadi salah satu dari sedikit orang yang menjual lebih dari $1 juta dolar asuransi setiap tahunnya. Ia memperoleh "kemampuan bertahan"-nya dari pelajaran yang ia dapat dari "kemampuan menyerah" di bisnis tambang emas.

Sebelum kesuksesan memasuki hidup seseorang, ia akan mengalami kekalahan sementara itu, dan mungkin, kegagalan. Ketika kekalahan menimpa seseorang, yang paling mudah dan paling logis adalah menyerah. Itulah yang dilakukan oleh kebanyakan orang.

Lebih dari 500 orang tersukses di Amerika pernah memberitahu bahwa kesuksesan terbesar mereka muncul hanya satu langkah setelah mereka mengalami kekalahan. Kegagalan adalah penipu licik yang sangat memahami ironi. Ia senang sekali menjegal orang ketika kesuksesan sudah nyaris dalam rengkuhan. Kisah-kisah selanjutnya dalam buku ini akan menceritakan kesuksesan yang dialami pegawai PLN Area ***** dalam menghadapi tantangan pekerjaan, dan rintangan dalam melayani masyarakat.